Jumat, 23 Maret 2012

Pengembangan media cetak/tugas Teknologi Pembelajaran PenJas kelompok 11


Pengembangan Media Cetak 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Teknologi Pembelajaran merupakan suatu bidang studi tersendiri dan merupakan suatu cabang  ilmu pengetahuan yang terpisah. Selama bertahun-tahun bidang Teknologi Pembelajaran menjalankan fungsinya sebagai profesi dan telah menghasilkan sejumlah teori tersendiri. Perkembangan bidang Teknologi Pembelajaran telah diakui secara luas. Meski masih terdapat isu berkaitan dengan kematangan disiplin Teknologi Pembelajaran ini. Banyak asumsi yang mengatakan bahwa dalam kawasan teknologi pembelajaran. Pada awalnya tidak ada seorang pun yang tahu siapa yang pertama kali menciptakan istilah/ungkapan teknologi pendidikan, namun teori dan praktek teknologi pendidikan berkembang sejalan dengan teknologi informasi.
Mengacu kepada buku yang dikembangkan oleh Januszewski (2001) menyatakan bahwa pada awalnya terdapat tiga gagasan pokok yang mempengaruhi terhadap pembentukan teknologi pendidikan, yaitu: Rekayasa, Sains, dan Pendidikan Audi visual. Saettler seorang sejarawan teknologi pendidikan pada tahun 1920 mendokumentasikan sumber/asal ungkapan tersebut.
Kajiannya teknologi pembelajaran menjadi lebih menarik ketika kita tahu apa yang membedakan antara teknologi pendidikan dengan teknologi pembelajaran. Alangkah baiknya jika kita mengenal terlebih dahulu beberapa definisi teknologi pembelajaran yang dikemukakan beberapa ahli, selain tentu saja yang dikeluarkan AECT. The Commission on Instructional Technology mendefinisikan teknologi pembelajaran dalam dua cara: yaitu 1) sebagai media yang lahir dari hasil revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran misalnya buku teks dan papan tulis. 2) sebagai cara perancangan yang sistematik dalam menyampaikan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar secara total dalam pola tujuan pembelajaran khusus, berdasarkan pada penelitian belajar dan komunikasi manusia, dan juga kombinasi antara sumber belajar manusia dan bukan manusia yang akan membawa pada pembelajaran lebih efektif.
Teknologi pembelajaran adalah “sebuah usaha dengan atau tanpa mesin, yang tersedia atau yang dimanfaatkan, untuk memanipulasi lingkungan individu sehingga diharapkan dapat terjadi perubahan perilaku atau hasil belajar yang lain. (Knezevich & Eye, dalam Anglin 2001) David Engler, orang yang belajar tentang teknologi pembelajaran, mengatakan bahwa IT dibedakan ke dalam dua bagian, “pertama dan yang paling umum, bahwa teknologi pembelajaran diartikan sebagai sebuah perangkat keras- seperti TV, gambar bergerak, audiotape dan disket, buku teks, papan tulis, dll. Kedua dan yang lebih signifikan diartikan sebagai proses yang dilakukan dengan melakukan penelitian tentang ilmu behavioral dalam masalah pembelajaran.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan tentang teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran, memiliki konsep yang berbeda. Penulis definisi tahun 1977 menggambarkan bahwa terdapat hubungan antara teknologi pembelajaran dengan teknologi pendidikan, yaitu pemahaman dan kerangka kerja teori. Teknologi pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan.
Dari pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya tentang teknologi pembelajaran maka, dalam hal ini ada beberapa macam media yang digunakan dalam bahan ajar, antara lain yaitu media cetak. Istilah buku ajar (BAHAN PEMBELAJARAN) sampai saat ini masih dipersepsi secara berbeda. Hal ini terjadi bukan saja di kalangan masyarakat awam, melainkan juga di kalangan oaring-orang concem dengan dunia pendidikan. Kekaburan ini terjadi karena selama ini pengertian buku ajar sama dengan buku teks. Pandangan ini tidak sepenuhnya benar, sebab buku ajar memiliki karakteristik tersendiri bila yang  menjadi tujuannya.

1.2.  Rumusan Masalah
1.2.1.              Bagaimana sistematika penulisan bahan ajar ?
1.2.2.              Bagaimana elaborasi dalam penyusunan buku ajar ?
1.2.3.              Apa saja macam analisis isi buku ajar ?
1.2.4.              Bagaimana tata tulis dalam buku ajar ?
1.2.5.              Apa saja manfaat dari pengembangan media cetak tersendiri ?

1.3.  Tujuan
1.3.1.              Mengetahui sistematika penulisan bahan ajar.
1.3.2.              Mengetahui elaborasi dalam penyusunan buku ajar.
1.3.3.              Mengetahui macam-macam analisis isi buku ajar.
1.3.4.              Mengetahui cara tata tulis dalam buku ajar.
1.3.5.              Mengetahui manfaat dari pengembangan media cetak tersendiri.
1.3.6.              Untuk memenuhi tugas matakuliah Teknologi Pemebalajar Pendidikan Jasmani.

1.4.  Manfaat
1.4.1.              Mendapatkan pemahaman tentang sistematika bahan ajar.
1.4.2.              Dapat mengetahui elaborasi dalam penyusunan buku ajar.
1.4.3.              Dapat mengetahui cara tata tulis dalam buku ajar.
1.4.4.              Dapat mengetahui manfaat dari pengembangan media cetak tersendiri.
1.4.5.             Dapat memenuhi tugas matakuliah Teknologi Pemebalajaran Pendidikan Jasmani.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengembangan media cetak

Istilah buku ajar (BAHAN PEMBELAJARAN) sampai saat ini masih dipersepsi secara berbeda. Hal ini terjadi bukan saja di kalangan masyarakat awam, melainkan juga di kalangan oaring-orang concem dengan dunia pendidikan. Kekaburan ini terjadi karena selama ini pengertian buku ajar sama dengan buku teks. Pandangan ini tidak sepenuhnya benar, sebab buku ajar memiliki karakteristik tersendiri bila yang  menjadi tujuannya
Mengingat akan karakteristiknya yang berbeda dengan buku teks, maka dikatakan bahwa buku ajar adalah buku yang secara cermat, sistematis disusun oleh ahli bidang studi tertentu atau profesi guru/dosen/widya iswara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Batasan yang dikemukakan tersebut menunjukkan adanya dua pokok pikiran yang penting yang perlu digaris bawahi yakni:
1.      Buku ajar disusun oleh orang yang memiliki kualifikasi kepakaran dalam bidang studi tertentu atau profesi guru
2.      Peranalisis buku ajar dimaksudkan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Karena buku ajar dirancang oleh ahli tertentu dan dimaksudkan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, maka jelas bahwa buku ajar memiliki sasaran pembaca yang sangat khusus yakni pebelajar, lebih khusus lagi adalah pebelajar yang sedang dalam pengelolaan pembelajaran guru/dosen/widya iswara yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan buku teks yang sasaran pembacanya tidak spesifik karena cakupannya meliputi semua kalangan orang yang berminat.
Kekhususan buku ajar juga dapat dilihat pada orientasinya yang memungkinkan pebelajar mampu mengembangkan kemampuan belajarnya secara optimal sebab:
1.      Disusun menurut struktur dan urutan isi yang sistematis
2.      Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3.      Menumbuhkan motivasi belajar pebelajar
4.      Menyediakan rangkuman serta balikan
Berpijak pada argumentasi yang telah dikemukakan, maka buku ajar merupakan salah satu bentuk sumber belajar, selain guru, yang dirancang sacara sistematis oleh ahli bidang studi tertentu atau profesi guru, menurut kaidah-kaidah peranalisis dengan tujuan meningkatkan efektifitas,effisiensi, dan meningkatkan ketertarikan pebelajar untuk terus belajar.
2.1.1        Pentingnya buku ajar dalam pembelajaran
Salah satu solusi pemecahan masalah belajar yang ditawarkan disiplin teknologi pembelajaran, mengacu pada empat kriteria yakni:
1.      Peningkatan kualitas belajar
2.      Efiensi penggunaan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan belajar
3.      Peningkatan daya tampung tanpa terjadi degradasi kualitas
4.      Peningkatan motivasi belajar dan daya tarik pembelajaran efisiensi penggunaan biaya dengan kualitas belajar yang maksimal.
Guna mencapai maksud tersebut, maka strategi yang perlu dilakukan yaitu melalui penyediaan dan pemanfaatan sumber-sumber belajar yang diakui sebagai komponen vital dalam pembelajaran. Secara praktis, penyediaan dan pemanfaatan buku ajar sebagai sumber balajar dapat diupayakan melalui pengembangan proses pembelajaran yang berpusat pada aktifitas belajar pebelajar (student learning development ) dan penataan kondisi belajar yang sesuai dengan karakteristik pebelajar.
Dengan demikian, buku ajar mendapat tempat yang sangat strategis dalam upaya-upaya meningkatkan kual;itas pembelajaran. Strategisnya buku ajar dalam pembelajaran juga disampaikan oleh Gagne, Briggs dan Wager (1982) bahwa fungsi penting buku ajar dalam pembelajaran yaitu:
1.      Membantu belajar pebelajar secara perorangan (individual)
2.      Memberikan keleluasaan penyiapan pembelajaran yang bersifat segera, jangka pendek, dan jangka panjang
3.      Buku ajar yang dirancang secar sistematis dapat memberikan pengaruh yang positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia secara perorangan
4.      Buku ajar memudahkan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang sistematik
5.      Buku ajar memudahkan belajar pebelajar karena dirancang berdasar pengetahuan tentang bagaimana seharusnya manusia belajar
Kedudukan buku ajar dalam pembelajaran, juga mendapat perhatian Dick dan Carey (1994) yang berpendapat bahwa:
1)      Buku ajar memberikan focus yang jelas mengenai apa yang harus dipelajari pebelajar
2)      Keterkaitan antar komponen yang terdapat dalm buku ajar memudahkan pebelajar untuk belajar secara utuh

2.2 Sistematika penulisan buku ajar
Telah dikemukakan bahwa buku ajar memiliki karskteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis buku lainnya. Dua ciri yang menonjoldari bahan pembelajaran yaitu, pada bentuk fisik  dan komponen isi yang menggambarkan kualitas tampilan isi. Dari segi bentuk fisik, bahan pembelajaran dirancang dengan memperhatikan aspek estetik (kemenarikan) untuk merangsang tumbuhnya kegandrungan  belajar untuk terus belajar.
Dari segi komponen isi biasanya sitematika buku ajar terdiri dari sejumlah  komponen antara lain:
2.1.1        Bagian awal
Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:
Halaman judul
Halaman penerbit
Halaman rekomendasi
Kata pengantar pengarang
Daftar isi
Daftar tabel (jika ada)
Daftar gambar (jika ada)
Daftar lampiran (jika ada)
2.2.2        Bagian inti
Judul bab
Tujuan pembelajaran,
Deskripsi isi
Sub-bab
Uraian isi,
Gambar atau ilustrasi,
Daftar table
Contoh dan non contoh
Rangkuman
Kegiatan siswa
2.2.3        Bagian akhir
Pada bagian akhir ini termuat:
Daftar rujukan
Lampiran-lampiran
Riwayat hidup penulis buku ajar
2.2.4        Prosedur penulisan buku ajar
Sistemetika baku yang lengkap dalam pengembangan buku terdiri atas empat tahap utama yaitu:
1.      Analisis mata pelajaran di mana buku ajar tersebut akan dikembangkan yang meliputi: nama mata pelajaran, jenjang pendidikan, kelas, dan semester
2.      Melakukan pengkajian terhadap mata pelajaran dan buku ajar yang akan dikembangkan untuk mengetahui secara umum apa yang menjadi karakteristik yang meliputi isi kurikulum dan GBPP mata pelajaran yangbersangkutan
3.      Mengembangkan buku ajar dengan mengikuti langkah-langkah procedural sebagai berikut:
· Analisis tujuan dan karakteristik bidang studi
· Analisis sumber belajar
· Analisis karakteristik pebelajar
· Menetapkan tujuan dan isi pembelajaran
· Menetapkan strategi pengorganisasian dan isi pembelajaran
· Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran
· Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran
· Pengembangan prosedur pengukuran hasil belajar
1.      Menyusun dan menulis buku ajar yang unsur-unsurnya meliputi:
· Judul bab
· Tujuan pembelajaran
· Deskripsi isi
· Sub-bab
· Uraian isi
· Gambar atau ilustrasi
· Daftar tabel
· Contoh dan non contoh
· Rangkuman
· Kegiatan siswa
1.      Uji coba buku ajar untuk memperoleh sejumlah informasi yang penting bagi keperluan revisi. Tahap ini melibatkan sejumlah subjek yakni:
· Ahli ranalisis
· Ahli media
· Ahli bidang studi
· Guru kelas
· Uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan
· Uji coba lapangan




2.3 Elaborasi dalam penyusunan buku ajar
Dalam pengembangan buku ajar dapat menggunakan model tertentu, salah satu model yang dapat dipakai adalah model elaborasi, model ini merupakan aplikasi dari teori elaborasi. Langkah-langkah pembelajaran dengan model elaborasi sebagai berikut:
Pertama: Penyajian kerangka isi. Pembelajaran dimulai dengan penyajian kerangka isi yaitu struktur yang memuat bagian-bagian penting dari bidang studi. Kedua:  Elaborasi tahap pertama. Tiap-tiap bagian yang ada dalam kerangka isi, mulai dari bagian yang paling penting dielaborasi. Elaborasi tiap-tiap bagian diakhiri dengan rangkuman dasn pensitesis yang hanya mencakup konstruk konstruk yang baru saja  diajarkan (pensintesis internal). Ketiga: Pemberian rangkuman dan sintesis. Akhir elaborasi tahap pertama diberikan rangkuman dan diikuti dengan pensintesis eksternal. Rangkuman berisi pengertian-pengertiansingkat mengenai konstruk-konstruk yang diajarkan dalam elaborasi, dan pensintesis eksternal menunjukkan hubungan hubungan penting yang ada antar bagian yang telah dielaborasi dan hubungan antara bagian-bagian yang telah dielaborasi dengan kerangka isi. Keempat: Elaborasi tahap kedua. Setelah elaborasi tahap pertama berakhir dan diintegrasikan dengan kerangka isi pembelajaran diteruskan ke elaborasi tahap kedua, yang mengelaborasi bagian pada elaborasi tahap pertama,denagn maksud membawa pebelajar pada tingkat kedalaman sebagaimana ditetapakan dalam tujuan pembelajaran. Kelima: Pemberian rangkuman dan sintesis. Pada akhir elaborasi tahap kedua, diberikan rangkuman dan pensintesis eksternal seperti elaborasi tahap pertama setelah semua elaborasi tahap kedua disajikan, disintesiskan,dan di integrasikan ke dalam kerangka isi, pola seperti ini diulang kembali untuk elaborasi tahap III, seterusnya, sesuai dengan tingkat kedalaman yang ditetapkan tujuan pembelajaran.
Buku yang disusun dengan menggunakan model elaborasi dengan sistematika sebagai berikut.
Bagian pendahuluan terdiri dari:
1). Kerangka isi pembelajaran, yang diletakkan pada setiap awal bab, berfungsi untuk memperlihatkan kaitan antara bab yang sedang dibahas dengan bab sebelumnya serta bab sesudahnya,
2). Tujuan pembelajaran, mengungkap kemampuan apa yang harus dimiliki oleh pebelajar setelah selesai mengikuti kegiatan bab tersebut.
3). Deskripsi singkat tentang isi bab (diungkap dalam satu paragraf). Dengan membaca deskripsi tersebut pebelajar akan mendapat gambaran umum tentang keseluruhan isi dari bab yang akan dibahas.
4). Relevansi isi( diungkap dalam satu paragraph). Relevansi isi bab mengungkap kaitan antara isi bab yang sedang dipelajari dengan isi bab yang telah dipelajari sebelumnya dan kegunaanya dalam mempelajari bab berikutnya, serta kegunaannya dalam keseluruhan isi yang dipelajari.
5). Kata-kata kunci, kata-kata kunci perlu diidenntifikasi dan dikemukakan dalam bagian ini
Keseluruhan butir bagian pendahuluan ini ditulis secara berkesinambungan dengan ketentuan sub judul kerangka isi tidak perlu ditulis. Uraian mengenai deskripsi da n relevansi ditulis dalam satu sub judul: deskripsi.
Bagian isi,terdiri atas:
1). Judul
2). Uraian atau penjelasan secara rinci isi bab, yang diikuti dengan contoh-contoh konkrit dan bukan contoh, serta gambar atau grafik. Uraian dapat pula dimulai dengan contoh-contoh, atau kasus-kasus kemudian baru diikuti dengan penjelasan tentang konsep yang dimaksud.
3). Ringkasan dari konsep atau prinsip yang telah dipelajari

2.4      Analisis isi buku ajar
Analisi pembelajaran (isi buku ajar) atau analisis keterampilan subkordinat ialah analisis terhadap keterampilan yang harus dikuasi siswa agar dapat belajar berbuat secara efisien seperti dimakdus dalam rumusan tujuan akhir pengajaran
2.4.1        Analisis herarki
Analisis hirarki ini dapat membantu sebab ini dapat digunakan untuk mewujudkan jenis keterampilan-keterampilan subordinat khusus yang akan diperlukan untuk menunjang tercapainya tujuan pengajaran tertentu, jika (atau memilih dan menggunakan sejumlah kaidah), maka keterampilan-keterampilan sub ordinatnya akan meliputi kaidah, konsep dan diskriminasi yang relevan. Tetapi jika yang diajarkan penerapan kaidah tunggal, maka hanya konsep dan diskriminasilah yang akan diajarkan.
2.4.2        Analisis procedural
Analisis procedural adalah teknik yang digunakan untuk mengenali ketrampilan-ketrampilan sub ordinat dan tujuan psikomotor.ini merupakan metode untuk memperluas pemberian tiap komponen dalam tujuan psikomotor itu dengan bertanya ?
2.4.3        Analisis rumpun
Analisis rumpun yang paling bermakna yang dapat dilakukan perancang untuk tujuan informasi verbal ialah mengamati penggolongan besar informasi-informasi yang ditunjukan oleh tangan




2.5      Tata tulis buku ajar
Penulisan buku ajar sebagai suatu karya ilmiah perlu mengikutiu kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah,misalnya  buku pedoman penulisan karya ilmiah : skripsi,tesis,disertai artikel,makalah dan laporan penelitian universitas negeri malang.
2.5.1        Cara merujuk kutipan langsung
Cara merujuk kutipan dapat diklarifikasi menjadi 2,kutipan kurang dari 40 kata dan kutipan 40 kata atau lebih.
2.5.1.1  Kutipan kurang dari 40 kata. Kutipan yang berisi kurang 40 kataditulis diantara (“……..”) sebagai bagian terpadu dengan teks utama dan diikuti nama pengarang,tahun dan nomor halaman
2.5.1.2  Kutipan lebih dari 40 kata. Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dengan teks yang mendahului ,dimulai pada ketukan ke-6 dari garis tepi sebelah kiri dan diketik dengan sepasi tunggal nomor halaman juga harus ditulis.
2.5.1.3  Cara merujuk kutipan tidak langsung. Kutipan yang dirujuk secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri,ditulis tanpa menggunakan tanda kutip dan terpadu dalam teks .
2.5.1.4  Cara menulis daftar rujukan. Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku,makalah ,artikel,atau bahan lainya yang dikutip secara langsung maupun tidak langsung.bahan-bahan  yang dibaca  tetapi tidak diikuti seyogyanya tidak dicantumkan dalam daftar pustaka ,sedangkan semua bahan yang dikutip baik langsung maupun tidak langsung harus dicantumkan dalam daftar pustaka.


BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
Buku ajar dirancang oleh ahli tertentu dan dimaksudkan untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, maka jelas bahwa buku ajar memiliki sasaran pembaca yang sangat khusus yakni pebelajar, lebih khusus lagi adalah pebelajar yang sedang dalam pengelolaan pembelajaran guru/dosen/widya iswara yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan buku teks yang sasaran pembacanya tidak spesifik karena cakupannya meliputi semua kalangan orang yang berminat.
Penulisan buku ajar sebagai suatu karya ilmiah perlu mengikutiu kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah,misalnya  buku pedoman penulisan karya ilmiah : skripsi,tesis,disertai artikel,makalah dan laporan penelitian universitas negeri malang.
3.2.  Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami dan menerapkan acuan pengembangan media cetak ini untuk dapat memberikan pembelajaran yang tepat kepada peserta didik.



DAFTAR PUSTAKA
                 
Dwiyono, Wasis D., 2010, DIMENSI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Pendidikan jasmani & Olahraga, Malang: Wineka Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar