Rabu, 30 Januari 2013

Filsafat Pendidikan Jasmani dan Olahraga



Slamet Yulianto / PJK C 2010
100611404474

1.      Pengertian Filsafat menurut beberapa ahli :
v  Plato (428 -348 SM) : berpendapat bahwa filsafat ialah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni, atau penyelidikan tentang seba-sebab dan dan asas-asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.
v  Aristoteles(384 – 322 SM), mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berusaha mencari prinsip-prinsip dan penyebab - penyebab dari realitas yang ada. Ia juga mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang berusaha mempelajari “peri ada selaku peri ada” (being as being) atau “peri ada sebagaimana adanya” (being as such).
v  Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
v  Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
1.      Apakah yang dapat kita kerjakan ? (jawabannya metafisika)
2.      Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (jawabannya Etika)
3.      Sampai dimanakah harapan kita ? (jawabannya Agama)
4.      Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi)
2.      Pengertian Pendidikan Jasmani dan Olahraga olah beberapa ahli :
v  Nixon and Cozens (1963: 51) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut.
v  Dauer dan Pangrazi (1989: 1) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat agar memiliki makna bagi anak. Pendidikan jasmani merupakan program pembelajaran yang memberikan perhatian yang proporsional dan memadai pada domain-domain pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif, dan afektif.
v  Bucher (1979). Mengemukakan pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan, adalah proses pendidikan melalui kegiatan fisik yang dipilih untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik, neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional.
v  Ateng (1993) mengemukakan; pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.



3.      Kesimpulan menurut pendapat saya :
v  Dari semua pengertian Filsafat di atas, dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji segala sesuatunya secara mendalam dan mencakup semua jenis ilmu pengetahuan untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
v  Pendidikan Jasmani dan Olahraga adalah proses pembelajaran yang melibatkan kegiatan fisik sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot serta berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu (respon gerak motorik peserta didik, meningkatkan atau mengembangkan kemampuan neuromuskuler, intelektual, dan emosional). 
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Filsafat Pendidikan Jasmani adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji segala sesuatunya secara mendalam dalam ilmu yang melibatkan kegiatan fisik, aktivitas dan respons otot untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataannya.


Daftar Rujukan :
Aji, Derajat 2004. Definisi Filsafat Olahraga, (Online), (http://ajiderajat.multiply.com/journal/item/106?&show_interstitial=12Fitem), di akses 18 Januari 2013
Hakim, Zaenul. 2012. Definisi Filsafat, (Online), (http://aouni.wordpress.com/2012/03/28/filsafat-pendidikan-jasmani-dan-olahraga/), di akses 22 Januari 2013
Bucher. 1979. Definisi PendJas  (Online), (http://www.ilunifk.com/t406p105-o-l-a-h-r-a-g-a), diakses 15 Januari 2013

SosioAntropologi



Slamet Yulianto
PJK C 2010 / 100611404474

Pengertian Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan.Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yangberjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan AugustComte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentangsosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuantentang masyaraka. Beberapa para ahli mendefinisikan pengertian Sosiologi sebagai berikut :
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dua orang Indonesia ahli Sosiologi ini berpendapat bahwa Sosiologi ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan social.
Green (1960) dalam Rahardjo (1999) menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mepelajari kehidupan manusia dalam masyarakat, dalam pelbagai aspeknya
Priyotamtomo (2001), lebih lanjut mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari perilaku masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. kelompok tersebut mencakup: keluarga, suku, komunitas, pemerintah, organisasi sosial, kelompok ekonomi, kelompok politik, dan lain sebagainya. sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-susul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap para anggotanya.
Menurut  Allan Jhonson, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Emile Durkheim menjelaskan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
Paul B. Horton berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
Definisi Antropologi
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Para ahli mendefinisikan antropologi sebagai berikut:
1.      Menurut William A. Haviland. Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
2.      Menurut David Hunter. Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
3.      Menurut Koentjaraningrat. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari Definisi Antropologi di atas, dapat disusun pengertian sederhana antropologi, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda


Daftar Rujukan
Kurniawan, W.2012. Pengertian Sosiologi, (Online), (http://wawan junaidi.blogspot.com/2012/03/pengertian-sosiologi.html), di akses 22 Januari 2013.
Kurniawan, W.2011. Definisi Antropologi. (Online), (http://wawan satu.blogspot.com/2011/11/definisi-antropologi.html), diakses 22 Januari 2013.

Sejarah Massage



  1. Sejarah perkembangan sport massage Dunia.
Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian orang zaman ke zaman. Sejak zaman purba manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam ragam bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan mereka yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih ada hingga saat ini.
Sport massage tercipta seiring  dengan perkembangan pengetahuan massage dan olahraga, dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Secara kronologis, dari hasil penemuan para ahli yang dapat dikumpulkan tentang sejarah perkembangan sport massage, terdapat pokok-pokok garis besar seperti uraian di bawah ini:
Bangsa Cina Purba. Dari buku-buku yang dianggap suci oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONG FU (kira-kira 3000 th SM), terdapat tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa bangsa Cina purba pernah melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan (Heilgymnas).
Bangsa India. Sebuah buku peninggalan bangsa India “ Veda” (kira-kira th 1800 SM) dari salah satu bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan panjang lebar tentang kesehatan, massage dan senam penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah kalimat yang berbunyi : Bangun pagi-pagi, cuci mulut,menggosok seluruh tubuh kemudian melakukan senam pagi.

Bangsa Mesir dan Persia purba. Dari peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari sungai nil  dan kemudian berjemur dalam terik matahari.
Bangsa Yunani Purba. Bangsa Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada kita tentang pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu. Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata “Anatripsi”.
Seorang dokter yang terkenal pada saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak mengemukakan tulisan-tulisan mengenai soal-roal medis dan massage. Di antara hasil karyanya ialah sebuah buku yang berjudul GYMNASTICA. Dokter lainnya ialah Gaelenos (kira-kira 131 th SM), membawa dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih popular lagi dengan adanya pertandingan-pertandingan Gladiator.
Abad ke-sembilan belas. Pada awal abad ke-  19 tidak terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan yang berarti bagi perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa Belanda bernama John G Mezger (th 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku ciptaan Ling dan ahli-ahli bangsa Perancis diantaranya Tissot (th 1780) dan dr. Hildebrand. Sebagai masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya pendeta yang berdatangan dari segala penjuru untuk meminta pertolongannya. Bahkan banyak pula dari kalangan keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya banyak dilakukan dalam bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap pengetahuan massage secara ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof. Kirchberg yang kemudian menerbitkan buku spor massage.
Pada akhir abad ke-sembilan belas sport massage berkembang semakin meluas dan popular, terutama di negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport massage. Secara resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian sport mssage pada tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan organisasi olahraga, antara lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek, masase en Physiotherapie. Di Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan football yang pertama antar sekolah lanjutan.
  1. Sejarah perkembangan sport massage di Indonesia.
Relief-relief di candi Borobudur dan Prambanan yang menggambarkan raja maupun ratu yang sedang dipijat oleh para dayang-dayang telah membuktikan, bahwa budaya pijat sudah dikenal dan digunakan sejak zaman dulu. Kini perawatan semakin populer karena dipergunakan di salon, spa, maupun pusat kebugaran lainnya seperti tempat-tempat refleksi. Di samping pemijat, para terapis spa sekarang juga dituntut menguasai anatomi dan fisiologi tubuh agar menguasai keterampilan pijatan yang nyaman dan sesuai kebutuhan klien mereka.
Sebelum Perang Dunia ke-II sudah ada orang Indonesia yang belajar massage dari orang Belanda. Terutama dari serdadu Belanda bagian kesehatan. Pada jaman merdeka, terdorong oleh penyelenggaraan Asian Games IV yang membutuhkan banyak tenaga ahli massage, telah diadakan pendidikan khusus ahli massage di Surakarta, Bandung, dan semarang. Sport massage bertambah populer lagi di kalangan atlit pada pemusatian latihan Nasional Asian Games, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu keterampilan khusus  di dalam olahraga Indonesia. Dewasa ini massage semakin banyak dipelajari dan menjadi mata kuliah wajib di FIK UM. Dalam hal ini yang diajarkan terutama massage untuk olahragawan, yang ditujukan kepada pembinaan kondisi jasmani.



Daftar Rujukan.

Kaswari, H. 1997. Lintas Sejarah Perkembangan Massage. (Online). http://katakelana.wordpress.com/2012/10/26/massage-dalam-lintasan-sejarah/. di akses 18 Januari
Lestari, Anissa W.2003. Sport Massage. (Online).  http://ws-or.blogspot.com/2011/09/sport-massage.html. di akses 18 Januari 2013
Nurdiansyah, Bambang. 2007. Sejarah Perkembangan Sport Massage. (Online). http://bangsport.wordpress.com/2011/07/07/makalah-sport-massage/. di akses 28 Januari 2013
Chichibernardus. 2008. Pijat Sport. (Online). http://www.chichibernardus.com. di akses 28 Januari 2013