BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Definisi
minuman adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi dan dapat menghilangkan
rasa haus. Minuman umumnya berbentuk cair, namun ada pula yang berbentuk padat
seperti es krim atau es lilin. Sementara, jika kita berbicara mengenai minuman
Olahragawan adalah segala sesuatu yang dikonsumsi oleh seorang olahragawan yang
selain menghilngkan rasa haus dan dahaga juga mempunyai efek untuk meningkatkan stamina, kekuatan
dan performa serta pertumbuhan dan zat gizi memungkinkan olahragawan berlatih
lebih keras, waktu pemulihan juga akan lebih cepat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Minuman Olahragawan
?
2. Apa
kubutuhan tubuh saat olahraga?
3. Apa
jenis-jenis minuman olahragawan?
4. Apa
dampak positif minuman olahragawan?
5. Apa
dampak negatif minuman olahragawan?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahuai arti Minuman Olahragawan.
2. Untuk
mengetahui kebutuhan tubuh saat olahraga.
3. Untuk
mngetahui jenis-jenis minuman olahragawan.
4. Untuk
mengetahui dampak positif minuman
olahragawan.
5. Untuk
mengetahui dampak negatif minuman olahragawan.
1.4 Manfaat
1. Dapat
mengetahuai arti minuman Olahragawan.
2. Dapat mengetahui kebutuhan tubuh saat olahraga.
3. Dapat
mengetahui jenis-jenis minuman olahragawan.
4. Dapat mengetahui dampak positif minuman olahragawan.
5. Dapat mengetahui dampak negate minuman olahragawan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Apa yang akan Anda lakukan jika
berada dalam suasana yang sangat panas dan melelahkan? Hampir dapat dipastikan,
jawabannya adalah meneguk minuman yang segar, dingin dan mampu memulihkan
energi. Salah satu dari jenis minuman yang sangat populer untuk mengusir dahaga
dan sekaligus memberi kenikmatan yang luar biasa adalah minuman berenergi yang
belakangan marak diperdagangkan. Apabila Anda menyukainya, Anda tidak sendiri
karena jutaan masyarakat dunia juga menyukainya
Definisi minuman adalah segala sesuatu yang dapat
dikonsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus. Minuman umumnya berbentuk cair,
namun ada pula yang berbentuk padat seperti es krim atau es lilin. Sementara,
jika kita berbicara mengenai minuman Olahragawan adalah segala sesuatu yang
dikonsumsi oleh seorang olahragawan yang selain menghilangkan rasa haus dan
dahaga juga mempunyai efek untuk
meningkatkan stamina, kekuatan dan performa serta pertumbuhan dan zat gizi memungkinkan
olahragawan berlatih lebih keras, waktu pemulihan juga akan lebih cepat.
Lebih
sederhananya minuman olahragawan adalah jenis minuman yang ditujukan untuk
menambah energi seorang olahragawan yang meminumnya.
Minuman
olahraga mengandung senyawa monosakarida, disakarida atau maltodekstrin
sebanyak 6 ½ 9 % serta sedikit mineral (Maughan dan Murray, 2001). Minuman
olahraga terbukti dapat memperbaiki ketahanan atlit di saat olahraga, menunda
kelelahan (Tsintzas et al., 1995), memperbaiki proses pemulihan setelah
olahraga (Fallowfield et al., 1995), merangsang konsumsi dan penyerapan
cairan, memasok karbohidrat selama olahraga, memperbaiki keseimbangan
elektrolit, meningkatkan rehidrasi serta mengganti cairan dan mineral tubuh
yang hilang (Maughan dan Murray, 2001). Minuman olahraga, yang mengandung 6 - 9
% karbohidrat, sebaiknya diminum sebanyak 5 ons hingga 12 ons setiap 15 atau 20
menit setelah berolahraga lebih dari 1 jam (Applegate, 2002).
2.2 Komponen
Tubuh
Komponen Tubuh . Kandungan air dalam tubuh bervariasi
antara 45-70 % dari bobot tubuh. Di dalam air terkandung elektrolit dan zat
terlarut. Elektrolit merupakan komponen yang terdisosiasi menjadi ion dalam
larutan. Sodium merupakan kation utama dalam cairan ekstrasellular,
sedangkan potassium merupakan kation utama dalam cairan intrasellular
(Maughan dan Murray, 2001). Konsentrasi elektrolit tubuh dapat
dilihat pada Tabel 1.
Komponen
|
Keringat
(mmol/l)
|
Plasma
(mmol/l)
|
Intrasellular
(mmol/l)
|
Sodium
|
20-80
|
130-155
|
10
|
Potassium
|
4-8
|
3,2-5,5
|
150
|
Calcium
|
0-1
|
2,1-2,9
|
0
|
Magnesium
|
-
|
0,7-1,5
|
15
|
Chlorida
|
20-60
|
96-110
|
8
|
Bikarbonat
|
0-35
|
23-28
|
10
|
Phosphat
|
0,1-0,2
|
0,7-1,6
|
65
|
Sulphat
|
0,1-2,0
|
0,3-0,9
|
10
|
Sumber
: Maughan (2001).
2.3 Kebutuhan Tubuh Saat Olahraga
Kelelahan yang terjadi selama olahraga berat disebabkan oleh
berkurangnya glikogen otot (Bergstrom et al., 1967), konsentrasi gula darah
(Coyle et al., 1986), dan dehidrasi (Sawka dan Pandolf, 1990). Menurut Maughan
dan Murray (2001), pasokan energi yang tidak memenuhi kebutuhan atlit pada saat
olahraga akan menyebabkan penurunan massa tubuh, kehilangan jaringan aktif,
kelelahan dan proses pemulihan yang kurang sempurna. Selain itu, atlit yang
mengeluarkan banyak keringat akan mengalami dehidrasi. Kebutuhan energi dapat
terpenuhi dari oksidasi lemak dan karbohidrat, serta sedikit (5 %) dari
pemecahan protein. Semakin tinggi intensitas olahraga akan memerlukan pasokan
energi yang semakin tinggi pula, terutama pasokan energi dari karbohidrat.
Karbohidrat merupakan sumber utama energi pada saat atlit
melakukan olahraga yang membutuhkan 75 % aliran oksigen maksimum (VO2max).
Contoh olahraga yang membutuhkan 75 % VO2max adalah lari jarak
menengah dan lari marathon. Olahraga tersebut dapat menghabiskan simpanan
glikogen pada otot. Pelari jarak menengah membutuhkan 100 g glikogen otot untuk
diubah menjadi energi dan asam laktat dalam waktu kurang dari 2 menit,
sedangkan pelari marathon membutuhkan 3-4 g karbohidrat per menit.
Atlit memerlukan waktu 24 hingga 48 jam untuk memulihkan
simpanan glikogen pada otot dan hatinya. Laju pembentukan glikogen kembali
setelah olahraga ditentukan oleh jumlah pasokan karbohidrat (Ivy, 1998).
Kehilangan keringat selama olahraga bervariasi antara 0,4-2,6
liter per jam tergantung individu dan jenis olahraga (Rehrer dan Burke, 1996).
Kehilangan keringat menyebabkan atlit kehilangan mineral-mineral tubuh dan
chlorida. Mineral-mineral tersebut adalah sodium (sebagian besar), potassium,
magnesium, iron dan zinc. Sodium berfungsi untuk mengatur pH darah,
keseimbangan cairan dan tekanan osmosis sehingga tidak terjadi pengerutan sel
akibat perbedaan tekanan. Potassium berfungsi untuk mengatur pH, keseimbangan
cairan dan tekanan osmosis pada cairan intraselluler. Magnesium berfungsi dalam
relaksasi otot. Kehilangan keringat dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit
tubuh (Maughan dan Murray, 2001).
Kehilangan keringat juga dapat menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi akan mengakibatkan peningkatan suhu tubuh secara drastis
(hyperthermia) sehingga mempengaruhi daya tahan atlit. Penelitian menunjukkan
bahwa atlit menghentikan olahraganya pada saat suhu tubuh mencapai 39,7-0,15
derajat celcius (Nielsen et al., 1993).
Kehilangan keringat dapat menyebabkan kehilangan air dan
mineral sehingga tekanan osmotik plasma darah akan naik sedangkan volume cairan
tubuh akan turun. Peningkatan tekanan osmotik atau penurunan volume cairan
tubuh dapat menyebabkan peningkatan rasa haus (Ramsay, 1989).
Menurut Leiper (1997), minuman dapat digunakan sebagai
pemasok nutrient. Nutrient yang dipasok lewat cairan (minuman) akan lebih mudah
diserap dibanding nutrient yang dipasok lewat padatan (makanan).
Konsumsi air putih setelah olahraga menyebabkan penurunan
konsentrasi sodium dalam plasma (water intoxication). Penurunan konsentrasi ini
dapat mengurangi pelepasan arginin vasopressin (antidiuretic hormone) sehingga
dapat mengurangi rasa haus (sekaligus mengurangi jumlah konsumsi air) dan
merangsang pengeluaran urin yang berakibat pada tertundanya proses rehidrasi
(Maughan dan Murray, 2001).
2.4 Formulasi
Minuman Olahragawan
Menurut Maughan dan Murray (2001), formulasi minuman
olahraga yang baik memiliki keunggulan sebagai berikut :
1. Mendorong atlit untuk mengonsumsi
cairan.
2. Merangsang penyerapan cairan secara
cepat.
3. Memasok karbohidrat untuk
meningkatkan performance atlit.
4. Menambah respon fisiologis.
5. Mengembalikan cairan (rehidrasi)
secara cepat.
Aroma dan rasa minuman yang enak dapat mendorong atlit untuk
mengkonsumsi cairan. Sifat organoleptik minuman olahraga harus disesuaikan dengan
respon sensori dari orang yang sedang melakukan aktifitas fisik (Maughan dan
Murray, 2001).
Menurut Maughan dan Murray (2001), laju penyerapan air ke
dalam aliran darah dipengaruhi oleh laju pengosongan lambung dan penyerapan air
di dalam usus. Konsentrasi karbohidrat di dalam minuman olahraga berpengaruh
terhadap laju pengosongan lambung. Minuman olahraga, yang mengandung 6 - 7 %
karbohidrat (sukrosa, glukosa dan maltodekstrin), dapat diserap dengan cepat
oleh lambung. Selain itu, karbohidrat (sukrosa dan glukosa) dapat mempercepat
penyerapan sodium di dalam usus. Penggunaan fruktosa sebagai sumber karbohidrat
di dalam minuman olahraga tidak dianjurkan. Hal ini dikarenakan fruktosa dapat
meningkatkan resiko gastrointestinal distress (gangguan pencernaan dengan
gejala : perut terasa tidak nyaman, kenyang dan kembung bahkan diare) dan
terserap secara lambat. Tetapi, penggunaan fruktosa kurang dari setengah jumlah
karbohidrat total masih bisa ditolelir. Osmolality minuman berpengaruh terhadap
laju penyerapan air di dalam usus. Osmolality minuman olahraga yang dianjurkan
adalah kurang dari 400 mosm/l H2O.Minuman yang mengandung lebih dari
1,8 % karbohidrat dapat mengurangi respon dari hormon stress
(adrenocorticotropic hormone, cortisol, catecholamines dan glucagons). Selain
itu, karbohidrat berperan di dalam fungsi dan produksi neurotransmitter dalam
otak. Hal ini akan berpengaruh terhadap psikis dan mental atlit (Burgees et
al., 1991).
Rehidrasi tercapai jika kehilangan sodium dan cairan
(melalui keringat) telah terganti. Sodium sebanyak 20 - 60 mmol/l (terutama 50
- 60 mmol/l) dan cairan (125 - 150 % dari keringat yang keluar) memberi efek
yang menguntungkan dalam proses rehidrasi (Maughan dan Murray, 2001).
Konsentrasi dan jenis asam dapat mempengaruhi laju
pengosongan ginjal. Asam dengan bobot molekul rendah dapat lebih menghambat
laju pengosongan lambung dibanding asam berbobot molekul tinggi (Hunt dan Knox,
1968).
Menurut Maughan dan Murray (2001), minuman olahraga dengan
kandungan gula 6-8 % memiliki skor hedonik yang lebih tinggi dibanding minuman
olahraga dengan kandungan gula 10 %. Kandungan asam sitrat sebesar 0,2-0,28 %
pada minuman olahraga memiliki skor hedonik yang lebih tinggi dibanding
kandungan sebesar 0,4-0,5 %. Kandungan sodium sebesar 20-40 mmol/l pada minuman
olahraga memiliki skor hedonik yang lebih tinggi dibanding kandungan sebesar 60
mmol/l.
Menurut Maughan dan Murray (2001), beberapa minuman olahraga
yang beredar disuplementasi dengan bahan tertentu untuk tujuan tertentu.
Tetapi, dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan
tersebut tidak memberi efek yang berarti dalam meningkatkan performance atlit,
sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Bahan tersebut adalah :
fiber, pyruvate/dihydroxyacetone, laktat, protein, branched chain amino acid
(BCAA), glycine, glutamine, arginine, keto analogues, creatine, carnitine,
glycerol, medium chain triglycerides, vitamin B, vitamin C, vitamin E, chromium,
vanadium, oksigen, caffeine, ginseng, ciwujia, ginkgo biloba serta
hydroxycitric acid.
Osmolality adalah jumlah partikel dalam larutan (Maughan dan
Murray, 2001), sedangkan Dr. Graham Jones dari The Institute of Laboratory
Medicine (2000) menjelaskan bahwa osmolality merupakan jumlah total partikel
dalam larutan dan setara dengan jumlah molalitas dari semua senyawa terlarut.
Dalam sistem biologis, molalitas (mol/kg) dan molaritas (mol/l) adalah setara
karena densitas air adalah 1 kg/l, kecuali dalam kondisi khusus. Pete Smith
dari The University of Liverpool (1998) mencontohkan bahwa 1 mol NaCl yang
dilarutkan dalam 1 liter air, konsentrasinya menjadi 1 mol/l dengan osmolality
sebesar 2 osm/l karena NaCl terdisosiasi ke dalam Na+ dan Cl-
(2 partikel), sedangkan Na2SO4 yang terdisosiasi ke dalam
Na+, Na+ and SO42-akan menghasilkan
3 osm/l.
2.5 Jenis-Jenis Minuman Olahragawan.
Umumnya, minuman energi dipasarkan dalam bentuk botol
kecil yang siap minum, seperti Pocari Sweat, Maizon, Powerade Isotonik,Krtingdeng, M-150, dan lain sebagainya. Untuk tujuan menekan harga jual, minuman energi yang
laku dipasarkan dalam bentuk sachet yang harus dicampur dengan air, biasanya air mineral sebelum dikonsums, seperti Ekstra Jozz, Hemaviton Jreng, kukubima Energi dll. Saat awal peluncurannya, produk ini terkenal dengan frasa dalam
iklannya di televisi, "Ini biangnya, buat apa botolnya!" yang
sangat merekat erat dalam hati pengguna minuman energi.
2.6 Dampak
Positif Minuman Olahragawan
Ada beberapa dampak positif dari
meminum minuman olahragawan, seperti menghilangkan rasa haus
dan dahaga juga mempunyai efek untuk
meningkatkan stamina, kekuatan dan performa serta pertumbuhan dan zat gizi memungkinkan
olahragawan berlatih lebih keras, selain itu waktu pemulihan stamina juga akan
lebih cepat.
2.6 Dampak Negatif Minuman Olahragawan
Komposisi minuman ini hampir sama
dengan minuman ringan lainnya, hanya saja ditambah dengan sedikit vitamin.
Secara umum, minuman ini terdiri atas 90 persen air dan sisanya merupakan
kombinasi dan pemanis buatan, gas C02, pencita rasa, pewarna, asam fosfat,
kafein, dan beberapa mineral, terutama aluminium. Hal yang paling mendasari
kesukaan konsumen terhadap minuman ringan adalah rasanya yang manis dan efeknya
yang menyegarkan.
1. Rasa manis selalu memiliki makna
tersembunyi, yaitu kadar gula dan kandungan energi. Dampak bahan-bahan aditif
juga harus diperhatikan. Di balik kesederhanaan komposisinya, banyak hal yang
dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Dampak tersebut mungkin memang
tidak seketika, tetapi akan dirasakan di masa mendatang apabila konsumsinya
rutin dan berlebih.
2. Minuman ringan merupakan sumber
tunggal penyumbang gula terbesar dalam susunan menu masyarakat Barat. Menurut
Jacobson (2003), rasa manis yang terdapat di dalam sekaleng minuman ringan
setara dengan tujuh sendok teh gula pasir. Menurut survei tahun 1997, 44 persen
populasi anak laki-laki di AS mengasup hampir 34 sendok teh gula setiap hari
akibat konsumsi minuman ringan. Sebaliknya, 40 persen anak perempuan mengasup
24 sendok teh gula per harinya, juga karena konsumsi minuman ringan.
Bila dihitung sumbangan energinya, berarti seorang anak
laki-laki mengonsumsi 2.750 kilo kalori per hari, sedangkan anak perempuan
sekitar 1.850 kalori per hari hanya dari minuman ringan. Padahal, menurut USDA,
konsumsi gula harian yang normal hanya memberikan energi sebesar 1.600 kilo
kalori.
3.
Penyakit Jantung
Komposisi minuman ringan telah menimbulkan banyak pertanyaan tentang dampak kesehatan masyarakat di masa mendatang. Beberapa penelitian menunjukkan, minuman ringan merupakan biang keladi dari obesitas, osteoporosis, kerusakan gigi, penyakit jantung, batu ginjal, dan berbagai penyakit lainnya.
Komposisi minuman ringan telah menimbulkan banyak pertanyaan tentang dampak kesehatan masyarakat di masa mendatang. Beberapa penelitian menunjukkan, minuman ringan merupakan biang keladi dari obesitas, osteoporosis, kerusakan gigi, penyakit jantung, batu ginjal, dan berbagai penyakit lainnya.
4.
Obesitas.
Minuman ringan yang manis menyumbang sejumlah energi yang tidak dibutuhkan
tubuh. Minuman ringan bertanggung jawab terhadap kelebihan asupan energi yang
dapat menyebabkan obesitas. Sebuah penelitian menyebutkan, risiko obesitas yang
dihasilkan minuman ringan lebih banyak menyerang anak-anak dan remaja, terutama
laki-laki, daripada orang dewasa.
5.
Diabetes
Obesitas merupakan penyakit kelebihan berat badan minimal 75 persen dari berat ideal. Obesitas merupakan faktor utama penyebab meningkatnya risiko diabetes, terutama diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Kegemukan yang berlebih juga mendatangkan penyakit psikologis dan sosial yang cukup parah. Penyebab utama obesitas adalah konsumsi makanan yang berlebihan, tanpa diimbangi aktivitas fisik dan olahraga. Konsumsi makanan yang berlebihan menyumbangkan banyak sekali energi (yang tidak berguna) ke dalam tubuh. Penyebab obesitas lainnya adalah karena keturunan (genetik).
Obesitas merupakan penyakit kelebihan berat badan minimal 75 persen dari berat ideal. Obesitas merupakan faktor utama penyebab meningkatnya risiko diabetes, terutama diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Kegemukan yang berlebih juga mendatangkan penyakit psikologis dan sosial yang cukup parah. Penyebab utama obesitas adalah konsumsi makanan yang berlebihan, tanpa diimbangi aktivitas fisik dan olahraga. Konsumsi makanan yang berlebihan menyumbangkan banyak sekali energi (yang tidak berguna) ke dalam tubuh. Penyebab obesitas lainnya adalah karena keturunan (genetik).
6.
Kesehatan Tulang Dan Osteoporosis
Kebiasaan mengonsumsi minuman ringan menyebabkan jumlah konsumsi jenis minuman lainnya menurun, seperti konsumsi air dan susu. Hal ini menyebabkan konsumen minuman ringan kurang mendapat asupan kalsium.
Asupan kalsium yang rendah dapat menyebabkan dekalsifikasi tulang, tulang rapuh, dan akhirnya dapat berkembang menjadi osteoporosis. Hal ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi kaum wanita, karena apabila konsumen minuman ringan wanita memasuki masa menopause, asupan kalsium menjadi minim sekali. Kondisi ini dapat memacu terjadinya osteoporosis dalam waktu lebih cepat.
Kebiasaan mengonsumsi minuman ringan menyebabkan jumlah konsumsi jenis minuman lainnya menurun, seperti konsumsi air dan susu. Hal ini menyebabkan konsumen minuman ringan kurang mendapat asupan kalsium.
Asupan kalsium yang rendah dapat menyebabkan dekalsifikasi tulang, tulang rapuh, dan akhirnya dapat berkembang menjadi osteoporosis. Hal ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi kaum wanita, karena apabila konsumen minuman ringan wanita memasuki masa menopause, asupan kalsium menjadi minim sekali. Kondisi ini dapat memacu terjadinya osteoporosis dalam waktu lebih cepat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Minuman Olahragawan adalah segala sesuatu yang dikonsumsi
oleh seorang olahragawan yang selain menghilangkan rasa haus dan dahaga juga
mempunyai efek untuk
meningkatkan stamina, kekuatan dan performa serta pertumbuhan dan zat gizi memungkinkan
olahragawan berlatih lebih keras, waktu pemulihan juga akan lebih cepat.
Lebih
sederhananya minuman olahragawan adalah jenis minuman yang ditujukan untuk
menambah energi seorang olahragawan yang meminumnya.
3.2 SARAN
Bagi olahragawan, sebaiknya lebih pandai dalam memilih
minuman olahraga yang sehat, juga baik untuk tubuh. Selain itu, dianjurkan
untuk tidak terlalu banyak mengkonsumi minuman olahraga. Karena dapat berefek
buruk bagi tubuh olahragawan itu sendiri. Minum air putih lebih dianjurkan.
Salah satu manfaat minuman berenergi untuk mendongkrak stamina olahragawan uang drop
BalasHapus